Friday, April 14, 2006

PGI : Pemerintah Harus Konsisten Membangun Kembali Nias

Jakarta. Pemerintah harus konsisten untuk membangun kembali Nias yang rusak total akibat diterpa dua bencana yaitu tsunami Desember 2004 dan gempa bumi Maret 2005. dibanding dengan pemulihan Aceh, pembangunan di Nias terkesan lamban sehingga semakin banyak masyarakat yang menderita.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Richard Daulay di Jakarta, Selasa (4/4) mengatakan, pemerintah perlu melakukan perencanaan yang sistematis dan terencana untuk membangun kembali Nias agar penderitaan masyarakat di sana tidak berlarut-larut. Diakuinya, pembangunan Nias sudah mulai kelihatan, tetapi masih berjalan lambat.

Dalam konsep membangun kembali Nias, pemerintah seharusnya mempertimbangkan berbagai aspek sebab kondisi masyarakat yang ada sekarang sangat berbeda. Sebagian besar masyarakat yang tertimpa musibah itu, disamping sudah kehilangan materi juga nyaris kehilangan semangat hidup sebab mereka belum melihat pembangunan yang berarti di daerahnya.

PGI, lanjutnya, sebagai lembaga moral terus menyuarakan semangat kebangkitan bagi masyarakat Nias serta proaktif mengakses bantuan-bantuan rehabilitas baik dari dalam maupun luar negeri. Serangkaian dengan peringatan satu tahun peristiwa gempa bumi, akhir Maret lalu PGI bersama Tim Nias Bangkit melakukan perkunjungan kemanusiaan ke Nias.

Pada kesempatan itu, PGI menyampaikan bantuan dari sejumlah gereja di Jerman rehabilitasi dan pemberdayaan ekonomi di dua desa di Kabupaten Nias yaitu Salonako dan Sifaoroasi (sekitar 100 km sebelah Utara Gunung Sitoli). Lokasi kedua desa ini sangat terpencil dan dihuni sedikitnya 420 kepala keluarga.

Richard yang didampingi Wakil Bendahara PGI Yupiter Gulo, bantuan dari gereja Jerman berasal dari Landkreis Bobligen (Rp 318 juta) dan Jemaat Berbahasa Korea di Stutgart (Rp 85 juta). Bantuan senilai Rp 403 juta itu diperuntukkan bagi rehabilitasi fisik yaitu rumah penduduk, pemberdayaan ekonomi, dan trauma konseling.

“Bantuan ini disampaikan donor setelah mereka melihat langsung lokasi gempa di Nias,” kata Richard. Lankreis Bobligen, lanjutnya, menyampaikan bantuannya secara bertahap terutama untuk rehabilitasi rumah penduduk. Pada tahap awal ini Lankreis sudah menyiapkan dana untuk merehabilitasi 50 unit rumah penduduk yang rusak total. Sedangkan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat, mereka telah menyerahkan 26 unit kapal motor dan jaring tangkap.

Di bagian lain, Yupiter menjelaskan, selain menyerahkan bantuan dari gereja Jerman, PGI melalui Tim Nias Bangkit juga melakukan Ibadah Raya ‘Madah Syukur” yang melibatkan seluruh penduduk di Kabupaten Nias Selatan. Sekitar 5.000 orang penduduk menghadiri peringatan tersebut dan menyatakan komitmen bersama untuk kembali membangun Nias.

Di beberapa lokasi terpisah, tambahnya, Tim Nias Bangkit juga melakukan pelayanan kesehatan, penyerahan bantuan 12 unit kapal motor bantuan dari Jemaat Berbahasa Korea di Stutgart, pengadaan rumah baca, peletakan pertama pembangunan aula Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP), pembangunan sekolah, puskesmas, dan bagan ikan di Nias Barat. Pengadaan fasilitas itu didukung oleh Yayasan Taman Bacaan Indonesia dan Bank Indonesia Peduli.

Kepala Biro Litbang dan Komunikasi PGI

Adri Supriyati
Jalan Salemba Raya Nomor 10 Jakarta 10430
021-3150451

Sumber: Situs PGI (http://www.pgi.or.id)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home